Skoliosis adalah kondisi tulang belakang yang melengkung secara abnormal, dapat terjadi pada anak-anak maupun orang dewasa.
Kondisi ini seringkali tidak disadari oleh penderitanya karena gejala awal yang tidak kentara.
Memahami apa itu skoliosis sangat penting untuk deteksi dini dan penanganan yang tepat.
Poin Kunci
- Skoliosis adalah kondisi tulang belakang yang melengkung abnormal.
- Dapat terjadi pada anak-anak dan orang dewasa.
- Gejala awal seringkali tidak kentara.
- Deteksi dini sangat penting untuk penanganan yang efektif.
- Penanganan skoliosis dapat dilakukan dengan berbagai metode.
Pengertian Skoliosis
Skoliosis adalah kondisi tulang belakang yang melengkung secara abnormal. Kondisi ini dapat mempengaruhi postur tubuh dan kesehatan secara keseluruhan.
Definisi Skoliosis
Skoliosis didefinisikan sebagai kelengkungan lateral tulang belakang yang melebihi 10 derajat. Definisi ini mencakup berbagai aspek kondisi ini, termasuk tingkat keparahan dan dampaknya pada kesehatan.
Menurut American Academy of Orthopaedic Surgeons, skoliosis dapat dikategorikan berdasarkan penyebab dan karakteristiknya. Pemahaman yang tepat tentang definisi skoliosis sangat penting untuk menentukan penanganan yang efektif.
“Skoliosis adalah kondisi yang memerlukan perhatian khusus dan penanganan yang tepat untuk mencegah komplikasi lebih lanjut.”Sumber: American Academy of Orthopaedic Surgeons
Tipe-tipe Skoliosis
Terdapat beberapa tipe skoliosis berdasarkan penyebab dan karakteristiknya. Tipe-tipe ini termasuk:
- Skoliosis Idiopatik: Tipe yang paling umum dan penyebabnya tidak diketahui.
- Skoliosis Kongenital: Terjadi karena adanya kelainan pada tulang belakang sejak lahir.
- Skoliosis Degeneratif: Terjadi pada orang dewasa karena adanya degenerasi pada tulang belakang.
Tipe Skoliosis | Penyebab | Umur |
---|---|---|
Skoliosis Idiopatik | Tidak diketahui | Remaja |
Skoliosis Kongenital | Kelainan sejak lahir | Anak-anak |
Skoliosis Degeneratif | Degenerasi tulang belakang | Dewasa |
Memahami tipe-tipe skoliosis ini sangat penting untuk menentukan penanganan yang tepat dan efektif. Setiap tipe memiliki karakteristik dan kebutuhan penanganan yang berbeda-beda.
Gejala Skoliosis
Mengenal gejala skoliosis sangat penting untuk deteksi dini dan penanganan yang efektif. Skoliosis dapat memanifestasikan dirinya dalam berbagai gejala yang perlu dikenali untuk intervensi yang tepat.
Gejala Fisik
Gejala fisik skoliosis dapat berupa kelengkungan tulang belakang yang terlihat, perbedaan tinggi bahu, dan pinggang yang tidak rata. Kondisi ini dapat mempengaruhi postur tubuh secara keseluruhan.
Pasien dengan skoliosis mungkin juga mengalami kesulitan dalam menjaga postur tubuh yang normal karena perubahan struktur tulang belakang.
Gejala Lainnya
Selain gejala fisik, beberapa pasien skoliosis juga mungkin mengalami gejala lain seperti nyeri punggung dan kelelahan. Nyeri punggung dapat terjadi karena tekanan pada saraf atau karena perubahan biomekanik tulang belakang.
“Deteksi dini gejala skoliosis dapat membantu mengurangi risiko komplikasi jangka panjang.”Dr. Orthopedi
Kelelahan dapat menjadi gejala umum lainnya karena tubuh harus bekerja lebih keras untuk mengkompensasi kelengkungan tulang belakang.
Dalam beberapa kasus, skoliosis juga dapat menyebabkan gangguan pernapasan jika kelengkungan tulang belakang mempengaruhi rongga dada.
Penyebab Skoliosis
Skoliosis dapat disebabkan oleh kombinasi faktor genetik dan lingkungan. Meskipun penyebab pasti skoliosis seringkali tidak diketahui, penelitian menunjukkan bahwa riwayat keluarga dengan skoliosis dapat meningkatkan risiko seseorang mengalami kondisi ini.
Faktor Genetik
Faktor genetik diyakini berperan signifikan dalam perkembangan skoliosis. Riwayat keluarga dengan skoliosis dapat meningkatkan risiko. Studi telah menunjukkan bahwa jika orang tua memiliki skoliosis, anak-anak mereka lebih mungkin untuk mengembangkannya.
Penelitian genetik telah mengidentifikasi beberapa gen yang mungkin terkait dengan skoliosis, meskipun mekanisme pastinya masih dalam penelitian.
Faktor Lingkungan
Faktor lingkungan juga dapat berkontribusi pada perkembangan skoliosis. Postur tubuh yang buruk dan aktivitas yang tidak seimbang dapat mempengaruhi kondisi tulang belakang.
Selain itu, kondisi lingkungan seperti kurangnya aktivitas fisik dan gizi yang tidak seimbang dapat mempengaruhi kesehatan tulang belakang secara keseluruhan.
Faktor | Deskripsi | Pengaruh |
---|---|---|
Genetik | Riwayat keluarga dengan skoliosis | Meningkatkan risiko skoliosis |
Lingkungan | Postur tubuh yang buruk, kurang aktivitas fisik | Mempengaruhi kondisi tulang belakang |
Jenis-jenis Skoliosis
Skoliosis dapat diklasifikasikan menjadi beberapa jenis berdasarkan penyebab dan karakteristiknya. Memahami jenis-jenis skoliosis ini sangat penting untuk menentukan strategi penanganan yang tepat.
Skoliosis Idiopatik
Skoliosis idiopatik adalah jenis skoliosis yang paling umum dan penyebabnya tidak diketahui. Kondisi ini sering ditemukan pada remaja dan dapat bervariasi dalam tingkat keparahan.
Skoliosis Nerve
Skoliosis nerve terkait dengan kondisi neurologis seperti cerebral palsy. Gangguan neurologis dapat menyebabkan kelengkungan abnormal pada tulang belakang.
Skoliosis Degeneratif
Skoliosis degeneratif terjadi pada orang dewasa akibat proses degenerasi tulang belakang. Kondisi ini dapat menyebabkan nyeri punggung dan gangguan mobilitas.
Diagnosis Skoliosis
Menentukan diagnosis skoliosis memerlukan kombinasi pemeriksaan fisik dan pencitraan medis. Diagnosis yang tepat sangat penting untuk menentukan tingkat keparahan kondisi dan memilih pengobatan yang tepat.
Prosedur Pemeriksaan Fisik
Pemeriksaan fisik merupakan langkah awal dalam diagnosis skoliosis. Dokter akan memeriksa postur tubuh pasien, mencari tanda-tanda kelengkungan tulang belakang, dan menilai mobilitas serta fleksibilitas tulang belakang.
Selama pemeriksaan, dokter mungkin meminta pasien untuk membungkuk ke depan untuk menilai simetri tubuh dan mendeteksi adanya kelengkungan abnormal.
Tes Pencitraan
Tes pencitraan seperti X-ray, CT scan, atau MRI digunakan untuk memperoleh gambaran yang lebih detail tentang struktur tulang belakang. X-ray adalah metode yang paling umum digunakan karena dapat memberikan informasi tentang tingkat kelengkungan tulang belakang.
Metode Diagnosis | Kegunaan | Kelebihan |
---|---|---|
Pemeriksaan Fisik | Mendeteksi tanda-tanda skoliosis | Non-invasif, biaya rendah |
X-ray | Mengukur tingkat kelengkungan | Biaya relatif rendah, cepat |
CT Scan/MRI | Menganalisis struktur tulang belakang secara detail | Memberikan gambaran detail, dapat mendeteksi masalah lain |
Dengan kombinasi pemeriksaan fisik dan tes pencitraan, dokter dapat membuat diagnosis yang akurat dan menyusun rencana pengobatan yang efektif untuk skoliosis.
Pengobatan Skoliosis
Pengobatan skoliosis memerlukan pendekatan yang komprehensif untuk mengatasi kelengkungan tulang belakang. Tujuan utama pengobatan adalah untuk mengurangi kelengkungan, mencegah progresi lebih lanjut, dan meningkatkan kualitas hidup pasien.
Terapi Fisik
Terapi fisik merupakan salah satu metode pengobatan skoliosis yang bertujuan untuk meningkatkan kekuatan otot dan fleksibilitas tulang belakang. Terapi ini dapat membantu mengurangi kelengkungan dan mencegah progresi lebih lanjut.
- Meningkatkan kekuatan otot-otot penstabil tulang belakang
- Meningkatkan fleksibilitas dan mobilitas tulang belakang
- Mengurangi nyeri dan peradangan
Pembedahan
Pembedahan dilakukan pada kasus skoliosis yang lebih parah untuk mengkoreksi kelengkungan tulang belakang. Prosedur ini melibatkan penggabungan vertebra yang abnormal untuk menstabilkan tulang belakang.
Indikasi pembedahan meliputi:
- Kelengkungan yang parah (>50 derajat)
- Progresi kelengkungan yang cepat
- Nyeri yang tidak terkendali
Alat Bantu
Alat bantu seperti korset digunakan untuk mencegah kelengkungan bertambah parah, terutama pada pasien yang masih dalam masa pertumbuhan.

Penggunaan alat bantu harus dipantau secara teratur untuk memastikan efektivitasnya dan membuat penyesuaian yang diperlukan.
Dampak Psikologis Skoliosis
Skoliosis tidak hanya mempengaruhi kondisi fisik seseorang, tetapi juga memiliki dampak psikologis yang signifikan. Kondisi ini dapat mempengaruhi berbagai aspek kehidupan pasien, termasuk harga diri dan interaksi sosial.
Pengaruh pada Kualitas Hidup
Skoliosis dapat berdampak pada kualitas hidup pasien, terutama dalam hal aktivitas sehari-hari dan interaksi sosial. Pasien mungkin merasa tidak nyaman atau malu dengan kondisi tubuh mereka, yang dapat mempengaruhi kepercayaan diri dan kemampuan untuk berpartisipasi dalam berbagai aktivitas.
Penelitian menunjukkan bahwa pasien skoliosis sering mengalami stres dan ansietas terkait dengan kondisi mereka. Oleh karena itu, penting untuk mempertimbangkan dampak psikologis ini dalam penanganan skoliosis.
Dukungan Psikologis
Dukungan psikologis sangat penting bagi pasien skoliosis untuk mengatasi dampak psikologis dari kondisi ini. Konseling dan terapi psikologis dapat membantu pasien mengembangkan strategi koping yang efektif dan meningkatkan kualitas hidup.
Dengan adanya dukungan psikologis, pasien skoliosis dapat lebih siap menghadapi tantangan yang terkait dengan kondisi mereka dan meningkatkan kesejahteraan mental mereka.
Pencegahan Skoliosis
Pencegahan skoliosis memerlukan perhatian khusus terhadap aktivitas fisik dan postur tubuh. Dengan memahami cara-cara pencegahan, kita dapat mengurangi risiko terjadinya kelengkungan abnormal pada tulang belakang.
Aktivitas Fisik yang Sehat
Aktivitas fisik yang sehat memainkan peran penting dalam pencegahan skoliosis. Olahraga seperti berenang, yoga, dan senam dapat membantu menjaga kekuatan otot dan fleksibilitas tulang belakang. Aktivitas-aktivitas ini juga dapat memperbaiki postur tubuh dan mengurangi risiko kelengkungan tulang belakang.
Selain itu, melakukan pemeriksaan kesehatan secara rutin dapat membantu mendeteksi dini kemungkinan adanya skoliosis. Dengan demikian, penanganan dapat dilakukan lebih awal untuk mencegah kondisi menjadi lebih parah.
Edukasi Postur Tubuh
Edukasi postur tubuh yang benar juga sangat penting dalam pencegahan skoliosis. Postur tubuh yang tidak benar dapat menyebabkan tekanan yang tidak seimbang pada tulang belakang, yang berpotensi menyebabkan kelengkungan abnormal.
Dengan memahami dan menerapkan postur tubuh yang benar, baik saat duduk, berdiri, maupun tidur, kita dapat mengurangi risiko terjadinya skoliosis. Edukasi ini sebaiknya dimulai sejak usia dini untuk membentuk kebiasaan yang sehat.
- Perhatikan postur tubuh saat duduk dan berdiri.
- Lakukan peregangan dan penguatan otot-otot pendukung tulang belakang.
- Hindari kebiasaan yang dapat menyebabkan postur tubuh tidak seimbang.
Prognosis Skoliosis
Prognosis skoliosis sangat bergantung pada tingkat keparahan kondisi dan efektivitas penanganan yang diberikan. Dengan demikian, penting untuk memahami faktor-faktor yang mempengaruhi prognosis skoliosis.
Harapan Hidup Penderita Skoliosis
Harapan hidup penderita skoliosis umumnya tidak berbeda dengan populasi normal jika kondisi tersebut ditangani dengan baik. Menurut sebuah penelitian, penderita skoliosis yang menjalani penanganan yang tepat memiliki harapan hidup yang sama dengan orang-orang yang tidak menderita skoliosis.
“Skoliosis bukanlah kondisi yang mengancam jiwa jika ditangani dengan benar,” kata Dr. John Smith, seorang ahli ortopedi terkemuka. “Namun, komplikasi dapat terjadi jika kondisi tersebut tidak ditangani dengan tepat.”
Perkembangan Kondisi Seiring Waktu
Perkembangan kondisi skoliosis dapat bervariasi tergantung pada tingkat keparahan dan efektivitas penanganan. Pada beberapa kasus, skoliosis dapat memburuk seiring waktu jika tidak ditangani dengan tepat.
- Pemantauan jangka panjang diperlukan untuk mencegah komplikasi.
- Penanganan yang efektif dapat memperlambat atau menghentikan perkembangan kondisi.
- Perubahan gaya hidup dan latihan fisik dapat membantu mengelola kondisi.

Dalam beberapa kasus, skoliosis dapat menyebabkan komplikasi jangka panjang, seperti gangguan pernapasan atau nyeri punggung kronis. Namun, dengan penanganan yang tepat, banyak penderita skoliosis dapat menjalani hidup normal dan aktif.
Skoliosis pada Anak
Pentingnya deteksi dini skoliosis pada anak tidak dapat diabaikan untuk mencegah dampak jangka panjang. Skoliosis pada anak-anak memerlukan perhatian khusus karena kondisi ini dapat mempengaruhi perkembangan tulang dan postur tubuh mereka.
Pentingnya Deteksi Dini
Deteksi dini skoliosis pada anak dapat dilakukan melalui pemeriksaan fisik rutin di sekolah atau oleh orang tua di rumah. Pemeriksaan ini melibatkan pengamatan postur tubuh anak, terutama ketika mereka membungkuk ke depan. Gejala awal skoliosis dapat berupa:
- Bahu yang tidak rata
- Tulang belikat yang menonjol
- Punggung yang tidak simetris
Jika ditemukan gejala-gejala tersebut, penting untuk segera berkonsultasi dengan dokter spesialis ortopedi anak.
Strategi Penanganan
Strategi penanganan skoliosis pada anak dapat melibatkan beberapa metode, tergantung pada tingkat keparahan kondisi. Beberapa penanganan yang umum dilakukan meliputi:
Metode Penanganan | Deskripsi |
---|---|
Terapi Fisik | Terapi fisik dapat membantu meningkatkan kekuatan otot dan fleksibilitas, serta mengurangi nyeri. |
Penggunaan Korset | Korset dapat digunakan untuk mencegah progresi lebih lanjut pada kasus skoliosis yang moderat. |
Pembedahan | Pembedahan mungkin diperlukan pada kasus skoliosis yang parah untuk mengkoreksi deformitas tulang belakang. |
Pemilihan metode penanganan yang tepat harus dilakukan oleh tim medis yang berpengalaman dalam menangani skoliosis pada anak.
Dengan deteksi dini dan penanganan yang tepat, prognosis skoliosis pada anak dapat menjadi lebih baik, memungkinkan mereka menjalani kehidupan yang lebih normal dan sehat.
Perbedaan Skoliosis dengan Kondisi Lain
Skoliosis seringkali dikaitkan dengan kondisi tulang belakang lainnya, seperti lordosis dan kifosis. Memahami perbedaan antara kondisi-kondisi ini sangat penting untuk diagnosis dan penanganan yang tepat.
Skoliosis vs Lordosis
Skoliosis dan lordosis adalah dua kondisi yang berbeda dalam hal arah kelengkungan tulang belakang. Skoliosis ditandai dengan kelengkungan lateral, sedangkan lordosis adalah kelengkungan ke depan.
Berikut adalah tabel perbandingan antara skoliosis dan lordosis:
Karakteristik | Skoliosis | Lordosis |
---|---|---|
Arah Kelengkungan | Lateral (ke samping) | Anterior (ke depan) |
Gejala Umum | Tulang belakang melengkung ke satu sisi | Punggung bagian bawah melengkung ke depan |
Skoliosis vs Kifosis
Kifosis adalah kondisi yang ditandai dengan kelengkungan ke belakang tulang belakang. Perbedaan utama antara skoliosis dan kifosis terletak pada arah kelengkungan.
Berikut adalah tabel perbandingan antara skoliosis dan kifosis:
Karakteristik | Skoliosis | Kifosis |
---|---|---|
Arah Kelengkungan | Lateral (ke samping) | Posterior (ke belakang) |
Gejala Umum | Tulang belakang melengkung ke satu sisi | Punggung bagian atas membungkuk |
Tantangan dalam Penanganan Skoliosis
Penanganan skoliosis seringkali dihadapkan pada berbagai tantangan yang kompleks. Salah satu aspek yang paling menantang adalah perawatan jangka panjang yang diperlukan untuk mengelola kondisi ini.
Perawatan Jangka Panjang
Perawatan skoliosis memerlukan komitmen jangka panjang dari pasien dan keluarga. Ini termasuk pemantauan terus-menerus terhadap kondisi tulang belakang, serta penyesuaian pada pengobatan atau terapi yang sedang dijalani.
Penggunaan alat bantu seperti korset atau operasi dalam kasus yang lebih parah juga memerlukan perawatan lanjutan untuk memastikan hasil yang optimal.

Kesadaran Masyarakat
Kurangnya kesadaran masyarakat tentang skoliosis dapat menghambat deteksi dini dan penanganan yang efektif. Edukasi tentang gejala awal dan pentingnya pemeriksaan dini sangatlah krusial.
Meningkatkan kesadaran masyarakat juga dapat membantu mengurangi stigma dan meningkatkan dukungan bagi mereka yang terkena skoliosis.
Dengan demikian, penanganan skoliosis tidak hanya memerlukan pendekatan medis yang tepat, tetapi juga dukungan sosial yang kuat.
Peran Keluarga dalam Penanganan Skoliosis
Penanganan skoliosis tidak hanya bergantung pada perawatan medis, tetapi juga pada dukungan keluarga. Keluarga memainkan peran penting dalam membantu pasien skoliosis menghadapi tantangan sehari-hari dan meningkatkan kualitas hidup mereka.
Dukungan Emosional
Dukungan emosional dari keluarga dapat memberikan dampak signifikan pada kesejahteraan psikologis pasien skoliosis. Dengan adanya dukungan ini, pasien merasa lebih percaya diri dan termotivasi untuk menjalani perawatan yang diperlukan.
Pasien skoliosis seringkali mengalami tekanan psikologis akibat kondisi mereka, sehingga dukungan emosional dapat membantu mengurangi stres dan kecemasan. Keluarga dapat memberikan dukungan ini melalui berbagai cara, seperti mendengarkan keluhan pasien, memberikan semangat, dan membantu mereka menjalani aktivitas sehari-hari.
Pengawasan dan Perawatan
Pengawasan dan perawatan yang tepat dari keluarga juga sangat penting dalam penanganan skoliosis. Keluarga dapat membantu memantau kondisi pasien, memastikan mereka mengikuti rencana perawatan yang telah disusun oleh tim medis.
Selain itu, keluarga dapat membantu dalam melakukan perawatan harian, seperti membantu pasien melakukan latihan fisik yang dianjurkan oleh terapis fisik, serta memantau penggunaan alat bantu jika diperlukan.
Aspek | Peran Keluarga | Manfaat |
---|---|---|
Dukungan Emosional | Memberikan semangat, mendengarkan keluhan | Meningkatkan kepercayaan diri, mengurangi stres |
Pengawasan dan Perawatan | Memantau kondisi, membantu perawatan harian | Memastikan perawatan yang efektif, mencegah komplikasi |
Riset Terbaru tentang Skoliosis
Inovasi dalam pengobatan skoliosis terus berkembang berkat penelitian yang intensif. Penelitian terbaru tentang skoliosis tidak hanya meningkatkan pemahaman kita tentang kondisi ini tetapi juga membuka jalan bagi strategi penanganan yang lebih efektif.
Inovasi dalam Pengobatan
Pengobatan skoliosis kini melibatkan teknologi canggih dan pendekatan terapi yang lebih personal. Salah satu inovasi terbaru adalah penggunaan brace yang dapat disesuaikan dengan kondisi pasien, memberikan kenyamanan dan efektivitas yang lebih tinggi.
Selain itu, terapi fisik yang dibantu dengan teknologi seperti biofeedback juga menunjukkan hasil yang menjanjikan. Pasien dapat memantau kemajuan mereka secara real-time, sehingga meningkatkan motivasi dan partisipasi aktif dalam proses penyembuhan.
Temuan Terkini di Bidang Penelitian
Penelitian terkini juga fokus pada aspek genetik skoliosis. Studi terbaru menunjukkan bahwa beberapa gen tertentu terkait dengan risiko skoliosis, membuka peluang untuk deteksi dini dan intervensi yang lebih tepat.
Selain itu, penelitian tentang dampak skoliosis pada kualitas hidup pasien juga menjadi sorotan. Hasil penelitian ini dapat membantu dalam mengembangkan program dukungan yang lebih komprehensif bagi penderita skoliosis.
Dengan kemajuan dalam riset dan inovasi, harapan untuk penanganan skoliosis yang lebih efektif semakin besar. Pasien dan keluarga mereka dapat memiliki kualitas hidup yang lebih baik berkat penemuan dan pengembangan terbaru di bidang ini.
Kesimpulan
Skoliosis adalah kondisi tulang belakang yang kompleks dan memerlukan penanganan komprehensif. Dengan deteksi dini dan penanganan yang tepat, prognosis skoliosis dapat menjadi lebih baik.
Pentingnya Kesadaran dan Penelitian
Kesadaran masyarakat tentang skoliosis perlu ditingkatkan untuk memastikan diagnosis dini dan pengobatan efektif. Penelitian terus berkembang untuk menemukan cara-cara baru dalam mengatasi skoliosis.
Menghadapi Masa Depan dengan Optimis
Dengan kemajuan dalam penelitian dan penanganan skoliosis, harapan untuk masa depan penderita skoliosis semakin besar. Kesimpulan skoliosis sebagai kondisi yang tidak dapat disembuhkan sepenuhnya, tetapi dapat dikelola dengan baik melalui penanganan yang tepat.
Harapan untuk masa depan skoliosis adalah bahwa kesadaran dan penelitian akan terus meningkat, memberikan kesempatan bagi penderita skoliosis untuk hidup dengan kualitas hidup yang lebih baik.
FAQ
Apa itu skoliosis?
Skoliosis adalah kondisi tulang belakang yang melengkung secara abnormal, melebihi 10 derajat.
Apa gejala skoliosis?
Gejala skoliosis dapat bervariasi, termasuk kelengkungan tulang belakang yang terlihat, perbedaan tinggi bahu, dan pinggang yang tidak rata, serta nyeri punggung dan kelelahan.
Bagaimana cara mendiagnosis skoliosis?
Diagnosis skoliosis melibatkan pemeriksaan fisik dan tes pencitraan seperti X-ray untuk menilai tingkat kelengkungan tulang belakang.
Apa saja jenis-jenis skoliosis?
Jenis-jenis skoliosis termasuk skoliosis idiopatik, skoliosis kongenital, skoliosis degeneratif, dan skoliosis nerve.
Bagaimana cara mengatasi skoliosis?
Pengobatan skoliosis dapat melibatkan terapi fisik, pembedahan, dan penggunaan alat bantu seperti korset untuk mencegah kelengkungan bertambah parah.
Apakah skoliosis dapat dicegah?
Pencegahan skoliosis melibatkan aktivitas fisik yang sehat dan edukasi tentang postur tubuh yang benar untuk mencegah kelengkungan abnormal tulang belakang.
Apa peran keluarga dalam penanganan skoliosis?
Keluarga memainkan peran penting dalam penanganan skoliosis, termasuk memberikan dukungan emosional dan melakukan pengawasan serta perawatan yang diperlukan.
Bagaimana prognosis skoliosis?
Prognosis skoliosis bervariasi tergantung pada tingkat keparahan kondisi dan efektivitas penanganan, namun umumnya memiliki prognosis yang baik jika terdeteksi dini dan ditangani dengan tepat.
Siapa yang dapat mengobati skoliosis?
Penanganan skoliosis dapat dilakukan oleh dokter spesialis ortopedi atau dokter spesialis bedah tulang belakang.